Senin, 24 Mei 2010

Sistem sosial di dalam Perusahaan

Demi keberhasilan program pengembangan organisasi, perlu kiranya manajer memahami sistem sosial yang berlaku di dalam perusahaan . Dengan pendekatan sistem sosial dapat dilihat peranan manusia di dalam perusahaan. Setiap orang yang berada di dalam perusahaan memegang tiga peranan penting yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Pertama, setiap orang yang ada di dalam perusahaan adalah individu. Kedua, sebagai anggota kelompok informal, dan ketiga, sebagai anggota organisasi formal. Bentuk skema hubungan ketiga elemen sistem sosial tersebut sebagai berikut:
1. Sebagai individu, setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannya. Usaha setiap individu untuk memenuhi kebutuhannya ditentukan oleh motivasi dan kepribadiannya. Perilaku individu menggambarkan kuat lemahnya usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Secara sistematis peranan manusia sebagai individu adalah sebagai berikut:




.
2. Sebagai anggota kelompok informal, setiap individu di dalam perusahaan diikat oleh kaidah-kaidah sosial yang berlaku. Kaidah - kaidah sosial itu merupakan elemen pengendali suasana kerja di perusahaan. Sebagai akibatnya, para anggota menerima penghargaan dan menggunakan kaidah – kaidah yang berlaku untuk memandu perilakunya. Di dalam skema peranan manusia sebagai kelompok anggota informal nampak sebagai berikut:




3. Di dalam peranannya sebagai anggota organisasi formal, setiap individu wajib mematuhi aturan dan peraturan formal yang berlaku perusahaan yang disebut birokrasi. Birokrasi di dalam organisasi berupa hirarki wewenang, aturan, dan peraturan, spesialisasi. Di dalam birokrasi tersebut disamping memuat segala macam aturan, peraturan, struktur kewenangan, kebijakan, dsb- menggambarkan pula harapan baik yang bersifat umum maupun khusus, seperti jam kedatangan , ruang kerja, diskripsi jabatan. Spesialisasi melengkapi aturan dan peraturan dengan berharap agar setiap karyawan berperilaku profesional.


Kewenangan



Organisasi formal memberikan definisi-definisi resmi mengenai posisi, peringkat di dalam hirarki, dan sekumpulan perilaku yang diharapkan. Bilamana perusahaan lebih mengutamakan prestasi kerja, maka penghargaan positif akan lebih memacu perilaku kerja individu. Bilamana individu dipandang remeh, maka penghargaan posistif akan berkurang kadarnya dan perusahaan cenderung akan lebih banyak memberikan rangsangan negatif, misalnya adanya ancaman pemberian hukuman (reward and punishment). Pola pemberian kompensasi (reward and punishment) dan aturan-peraturan serta nilai-nilai sosial yang berlaku di dalam perusahaan merupakan umpan balik bagi setiap individu. Baik struktur formal maupun kelompok informal selalu berusaha mempengaruhi perilaku individu. Umpan balik memberikan informasi kepada setiap individu bagaimana struktur birokrasi dan norma sosial memandang perilaku sosialnya.
Di dalam perusahaan norma-norma muncul di dalam dan di antara individu dalam hubungannya sebagai rekan kerja. Misalnya, kepala regu kerja mengharapkan agar anak buahnya berlaku sopan dan mempunyai rasa setia kawan yang tinggi terhadap sesama rekan sekerja. Bilamana kepala regu kerja gagal mendisiplinkan anak buahnya, maka kepala regu kerja yang lain beserta anak buahnya akan memberikan sangsi sosial, mulai berbentuk sindiran sampai dengan pengucilan. Perusahaan tidak dapat mengisolasi dirinya dengan lingkungan luarnya dan akan tetap terbuka terhadap masyarakat disekitarnya, terhadap pemerintah, dan terhadap kekuatan nasional lainnya. Perilaku sosial di dalam perusahaan sekurang-kurangnya dipengaruhi oleh tiga unsur internal atau sub-sistem, yaitu; harapan birokrasi, maksud atau pamrih, dan kebutuhan individu sebagai umpan balik yang bersifat formal maupun informal untuk memperkuat perilaku sosial yang tepat.

Pendekatan sistem sosial ini akan membantu di dalam memandang dinamika perusahaan, dengan mekanisme umpan balik dan elemen-elemen yang lain memberikan tindakan pada komponen lainnya. Tindakan yang baik, buruk/jelek, dan netral akan senantiasa terjadi, dan aspek dinamik ini akan memberikan bukti ketika manajer melihat bagaimana orang-orang saling mempengaruhi perilaku mereka

0 komentar:

Posting Komentar